Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Papua,
Kaleb Worembay berjanji koperasi yang membutuhkan bantuan akan segera
ditangani. Secara umum, koperasi di Papua pertumbuhan dari aspek
kuantitas meningkat, tapi yang bermasalah juga jumlahnya bertambah.
"Tugas pemerintah itu membina. Tapi kalau sudah tak memungkinkan
lagi dibina, maka bisa saja koperasi bubar sendiri. Koperasi itu
dibentuk masyarakat, sehingga mereka sendiri yang bubarkan. Sebab tak
boleh ada intervensi pemerintah," katanya kepada wartawan seusai upacara
peringatan HUT Koperasi ke-66 di Kota Jayapura, Papua, Kamis, 18 Juli
2013.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Provinsi Papua, Sulaiman
Hamzah mengatakan, dari 45 persen koperasi di Papua yang tak berjalan
baik itu diharapkan pemerintahan yang baru di Papua ikut merawatnya.
"Sehingga mereka bisa hidup kembali. Sebab hal itu untuk membangkitkan
ekonomi rakyat Papua di kampung-kampung," katanya.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengatakan, tumbuhnya koperasi
di Papua tentu menjadi kekuatan yang luar biasa. Sehingga, ia
menyayangkan jika koperasi tak dimaksimalkan menjadi kekuatan ekonomi
yang mampu menjangkau kampung-kampung di seluruh Tanah Papua.
Hanya saja yang jadi persoalan, kata Klemen, banyak sumber daya
alam yang tersedia di kampung-kampung, tapi tak bisa dimanfaatkan akibat
terkendala pada proses distribusi dan pemasaran. "Karena itu koperasi
dapat berperan dalam mejembatani persoalan ini. Sehingga potensi yang
ada di kampung dapat diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat," katanya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !