Duta Vatikan Dorong Umat Katolik Menjadi “Agen Pembangunan” - DOGIMAUW,NEWS
Headlines News :
SELAMAT DATANG DIDOGIMAUW,NEWS......JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA...!!!
Home » » Duta Vatikan Dorong Umat Katolik Menjadi “Agen Pembangunan”

Duta Vatikan Dorong Umat Katolik Menjadi “Agen Pembangunan”

Written By Unknown on Senin, 29 Juli 2013 | 06.11

TIMIKA, Papua (UCAN) -- Uskup Agung Leopoldo Girelli, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia,
mendorong umat Katolik di Keuskupan Timika, Propinsi Papua, untuk mengembangkan pendidikan
guna menciptakan umat Katolik yang hidup baik dan beriman.
"Umat Katolik diharapkan bukan hanya menjadi individu-individu yang hidup baik dan beriman,
namun juga menjadi individu-individu yang membangun daerahnya masing-masing," kata Duta
Vatikan pada perjamuan makan malam 31 Agustus. Pejabat Bupati Mimika Atanasius Allo Afra
mengadakan acara itu di kediamannya untuk menghormati prelatus Vatikan yang sedang berkunjung
tersebut.
Uskup Timika Mgr John Philip Saklil dan Pastor Vincentius Suparman SCJ, sekjen keuskupan,
menghadiri perjamuan makan malam itu. Begitu pun sejumlah pejabat pemerintah setempat dan para
tokoh agama.
Duta Vatikan yang mengenakan jas hitam berbicara dalam Bahasa Inggris, dan Pastor Suparman
menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.
Saat menceritakan kunjungannya ke gereja katedral yang masih dalam proses pembangunan, dan ke
Rumah Sakit Mitra Masyarakat yang dikelola Katolik di Timika beberapa jam sebelumnya, Uskup
Agung Girelli mengatakan: "Kedua bangunan ini merupakan cermin tindak nyata kita sebagai umat
Katolik dalam masyarakat untuk mewujudkan iman dan cinta kasih Tuhan."
“Gereja merupakan sarana bagi kita untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan, dan tempat di mana
kita sebagai umat Katolik dapat merefleksikan iman kita. Rumah sakit adalah tempat di mana mereka
yang sakit dan menderita disembuhkan oleh kasih dan cinta Allah dan sesama,” jelasnya.
Duta Vatikan meminta umat Katolik untuk memberi perhatian khusus pada pengembangan pendidikan
guna menciptakan umat Katolik yang beriman dan cerdas.
Berbekal iman yang kokoh dan kecerdasan, lanjutnya, “umat Katolik bisa dan diharapkan untuk ikut
serta dalam pembangunan daerahnya masing-masing agar tercapai kehidupan masyarakat yang
sejahtera dan damai.” Mengamati bahwa Propinsi Papua sering menghadapi konflik antarsuku, ia mengimbau masyarakat dari berbagai latar belakang agama, suku, dan etnis untuk terbuka dan toleran satu sama lain dan hidup dengan damai. “Keterbukaan dan toleransi adalah dasar yang kuat untuk kehidupan yang harmonis,” tegasnya. Uskup Agung Girelli berterima kasih kepada Afra yang telah mengundang dia untuk menghadiri perjamuan makan malam dan Uskup Saklil yang telah mengundang dia untuk menghadiri perayaan peringatan 80 tahun Gereja Katolik di Mimika. Keuskupan Timika memiliki 85.148 umat Katolik di 25 paroki, yang dilayani oleh 24 imam, 35 biarawati dan empat bruder. Keuskupan Timika meliputi delapan kabupaten dengan luas wilayah 102.892 kilometer persegi. Perayaan peringatan 80 tahun Gereja Katolik di Mimika diisi dengan Misa di Timika pada 1 September dan hari berikutnya di Kokonao, empat jam perjalanan dengan perahu, 135 kilometer barat laut Timika. Uskup Saklil, dalam homilinya pada Misa di Kokonao, meminta umat Katolik untuk menggunakan perayaan peringatan itu untuk bersyukur kepada Tuhan atas karunia iman. “Perjalanan 80 tahun ini lebih merupakan ziarah keimanan. Para misionaris dahulu rela masuk ke tanah Mimika, tinggal dan berkarya di tanah yang asing bagi mereka dan melewati segala macam rintangan baik alam maupun budaya. Ini semua karena panggilan iman mereka,” katanya. Uskup Saklil, yang berasal dari Kokonao, meminta umat Katolik untuk merenungkan dan belajar dari sejarah Gereja di Mimika. “Sejauh ini, apa yang telah kita lakukan untuk perkembangan Gereja di tanah ini? Marilah kita lakukan apa yang bisa kita lakukan bagi perkembangan Gereja kita, sehingga kita bisa membuat sejarah manis bagi Gereja kita di masa yang akan datang. Bisa?” kata prelatus itu. Uskup Saklil memimpin Misa itu bersama Uskup Agung Girelli. Sekitar 2.000 umat Katolik menghadiri liturgi yang diadakan di halaman susteran Biarawati Fransiskanes. Gubernur Papua Barnabas Suebu dan para pejabat pemerintah Kabupaten Mimika turut hadir. Menurut sejarah Gereja lokal, Uskup J. Aerts MSC dari Belanda, Pastor Kowatzky MSC, dan
Benediktus Renjaan dan Christianus Rettob, keduanya guru agama Katolik, tiba di Kota Kokonao pada 9 Mei 1927. Renjaan membuka sebuah sekolah di Kekwa, Mimika. Sejak 27 Mei 1927, Pastor Kowatzky menetap di Kokonao. Pada 11 Agustus tahun itu ia membaptis Yohanes Kawarepea, dan pembaptisan warga lokal pertama ini memperingati awal perkembangan Gereja Katolik di wilayah tersebut. Keuskupan Timika dimekarkan dari wilayah Keuskupan Jayapura pada Desember 2003.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translate

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

Recent Post

Popular Posts

TOTAL KUNJUNGAN

Flag Counter
 
Support : Creating Website | DOGIMAUW | BIDABY
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DOGIMAUW,NEWS - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by TEBAI-BOOH