Konservasi lingkungan hidup adalah upaya
pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di
peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen
lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Menurut Undang Undang No. 4 Tahun 1982, konservasi Sumber Daya Alam adalah
pengelola sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin
kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman.
Keanekaragaman lingkungan hidup sudah rusak
merajalela dan harus segera ditanggulangi, dengan adanya diskusi ini diharapkan
dengan konservasi lingkungan hidup, khususnya lingkungan sekitar kita akan
lebih baik dari sebelumnya di kabupaten Dogiyai yang kita cintai.
Manfaat konservasi
lingkungan hidup adalah sebagai wadah kehidupan berbagai habitat memproduksi
udara, menyimpan cadangan air dan menahan cadangan air, udara juga menahan
tumbuhan dan hewan aslinya.
Ada
tiga Komponen pokok yang kita pertahankan atau lindungi yaitu:
1. Manusia
Konservasi Manusia,
hati-hati dengan caranya Indonesia terhadap bangsa Melanesia Papua terhadap
cara Negara Indonesia untuk mengindonesiakan bangsa Melanesia, demi
mengeksploitasikan kekayaan alam bangsa Papua Ras Melanesia di berbagai bidang
sumber daya alam (SDA), maupun sumber daya manusia (SDM) yang terjadi selama
ini.
Karena Indonesia selalu
belajar seribu cara di berbagai bidang baik melalui Manusia, Lingkungan dan
Hewan untuk mengindonesiakan manusia atau bangsa Papua demi mengeksploitasikan
kekayaan alam bangsa Papua
2. Lingkungan/ tumbuh-tumbuhan
Bercocok tanam adalah
budaya meepago di meuwo dide, maka itu kita perlu konservasi tumbuhan dengan
perkebunan, pertanian dengan jenis sayuran yang ada pada daerah ini seperti:
nota bugii, nomo bugii, momai, digiyo napo, dade, yatuu, eto, woya kugou,
yigikago, dll. Dengan menanam pepohanan di sekitar perkebunan sebagai fungsi
ganda dari kehutanan di sekitar kebun dan di lingkungan dimana kita tinggal.
Kuncinya generasi kita dan generasi mendatang ada kemauan untuk melestarikan
hutan lindung seperti dahulu kala alami.
3. Hewan
Kepuhanan
hewan kita dapat di atasi dari kepunahan dengan melindungi alam atau lingkungan
beserta hewan mempertahankannya.
Lingkungan hidup di sekitar kita perlu
konservasi di beberapa lingkungan hidup seperti:
Konservasi Daerah Aliran Sungai atau
DAS
Daerah aliran sungai ini perlu penanaman
kembali dengan pepohonan yang bisa menahan pengisan oleh arus sungai yang
disebut dengan erosi, maka jenis penanaman pohon yang cocok dilingkungan ini
adalah:Onagee,Maii, Kibii, Eimoo, Putaa, Mugoo dan Uwaa Piya.
Reboisasi pohon pada lingkungan hidup Das yang
dulunya daerah keramat itu, menanam pohon sesuai dengan pepohonan dahulu atau
sebelumnya ada. Agar penghuni atau penjaga tempat atau lingkungan alami pun
akan berteduh karena kita membuat rumah bagi penunggu atau pelindungan segala
makhluk hidup yang ada didalamnya,
Konservasi daerah pesisir laut
Daerah pesisir pantai diperlukan reklamasi
pantai, dengan membuat taman agar ada
dampak positif dari niat baik kita, untuk menjaga Abrasi oleh angin laut yang
mengikis tepi pantai oleh angin, maka manusia reklamasi pantai dengan tanaman
bakau, mangrove, rumput laut, Tabaga dan Igee.Menanam pepohonan agar dampak
dari limbah tailing dan limbah padat maupun limbah cair itu pasti sasarannya ke
Sungai, Danau dan Laut, untuk itu, kita harus reboisasi agar anak cucu pun
menikmati Fauna dan Flora yang ada dalam air seperti: Ikan, Udang, Bia, Keong,
Kepiting, dll.
Konservasi hutan
Di
daerah ini diperlukan perhatian khusus dengan konservasi terhadap kebakaran,
perusahaan yang merusak hutan, erosi atau longsor dan illegal login yang
membuat hutan alami sebelumnya menjadi gundul hutan. Perlu pelestarian
lingkungan hutan dengan menanami kembali atau Reboisasi pada bagian yang
dibakar, tebang, longsor atau erosi dengan berbagai jenis pohon yang berjangka
panjang seperti:Amoo, Digii, Bomoo,Yigii, Motai Duwogo dan Bubugi. Agar
penanaman pohon jenis asli Papua pasti berujung pada kepuhan, sehingga itu
mahasiswa dituntut untuk bagaimana cara untuk melestarikan agar generasi
penerus bangsa Melanesia pun akan merasakan sebagai hutan Asri atau alami
peninggalan leluhur mereka.
Bercocok tanam adalah budaya meepago di meuwo
dide, maka itu kita perlu konservasi tumbuhan dengan perkebunan, pertanian
dengan jenis sayuran yang ada pada daerah ini seperti: nota bugii, nomo bugii,
momai, digiyo napo, dade, yatuu, eto, woya kugou, yigikago, dll. Dengan menanam
pepohanan di sekitar perkebunan sebagai fungsi ganda dari kehutanan di sekitar
kebun dan di lingkungan dimana kita tinggal. Kuncinya generasi kita dan
generasi mendatang ada kemauan untuk melestarikan hutan lindung seperti dahulu
kala alami.
Kepentingan Negara-negara asing dan Indonesia
diatas tanah Papua, Ekonomi kolonialisme, kapitalis dan militeris merajalela
diatas bumi Cenderawasih, pemilik kekayaan alam Papua yang ada berderai darah
manusia diatas tanah leluhur mereka, maka hal ini berujung pada kepunahan etnis
bangsa Melanesia Papua Barat, tetapi hal ini, tidak ada nilai bagi kolonialis,
kapitalis dan militeris sehingga segala sisi akan dikuasai demi mencakupi
kebutuhan ekonomi di Negara mereka, jadinya pemilik hak ulayat menjadi penonton
setia di negeri sendiri.
Dilihat dari segi social filosofi, maka tatanan
kehidupan manusia social budaya dihancurkan oleh adanya kolonialis, kapitalis
dan militeris, oleh sebab pakaian orang asli telah robek atau rusak jadinya
penilaian orang luar memandang kita sebagai tidak mempunyai atau tidak
mengenakan penutup badan, artinya tidak mempunyai budaya, social, filosofinya sehingga
banyak barang larangan yang masuk dengan bebas dengan berbagai produk. Jadi
beberapa tahun kedepan Papua tidak akan menikmati sumber daya alam yang alami,
tetapi dengan perjuangan generasi akan dating mereka akan menikmati dengan
hasil konservasi, reboisasi dan reklamasi untuk melengkapi kebutuhan mereka
karena kesalahan, kemalasan pada orang tua kita, orang terdahulu.karena mereka
tidak menjalankan amanah Tuhan melindungi dan melestarikan adalah tugas kita
umat manusia Papua ras Melanesia.
Kehidupan kolonialis, kapitalis, militeris dan
Indonesia, manusia Papua mati itu tidak ada nilainya, yang penting bagi mereka
menikmati kekayaan alam. Manusia Papua mati karena membela hak miliknya adalah
pemberian Tuhan Allah itu soal biasa bagi mereka. Berawal dari itu akibatnya
dari manusia, konservasi lingkungan hidup akan kena pada manusia yang tidak
salah atau berdosa kini dan masa mendatang.
Conservasi Manusia, hati-hati dengan caranya
Indonesia terhadap bangsa Melanesia Papua mengindonesiakan bangsa Melanesia,
demi mengeksploitasikan kekayaan alam bangsa Papua Ras Melanesia di berbagai
bidang sumber daya alam (SDA), maupun sumber daya manusia (SDM) yang terjadi
selama ini.
PT.Freeport dengan tailingnya yang terjadi area
pembuangannya menimbulkan dampak negatif sehingga banyak konservasi/kelestarian hewan,tumbuhan yang hilang, mati atau punah seperti: hewan mamalia, pasti hanyalah
beberapa tahun kemudian tinggal tulang belulang yang disebut konservasi hewan.
Selain beberapa jenis konservasi yang kita
lestarikan dari kerusakan dan kepunahan, ada lagi konservasi lain yang kita
patut lestarikan dari lingkungan hidup kita adalah ada dua jenis ekosistem.
Konservasi tipe ekosistem. Ada 2 cara konservasi ekosistem yaitu:
Ekosistem Asli adalah konservasi lingkungan khususnya
tumbuhan dan hewan di habitat aslinya.
Ekosistem baru adalah konservasi tumbuhan dan hewan
yang dipindahkan dari habitat aslinya untuk kemudian dipelihara di habitat yang
baru.
Dilihat dari beberapa jenis konservasi
lingkungan hidup kita diatas, maka ada tujuan yang ingin dicapai dengan diskusi ini diantaranya:
1.
Agar menjaga hubungan yang selaras antara manusia dan lingkungan
2.
Pemanfaatan lingkungan yang benar dan bijaksana
3.
Perlindungan lingkungan untuk generasi mendatang, demi anak cucu kita
4.
berkurangnya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
“Dunia diserahkan Tuhan kepada Manusia untuk
dikuasai, bukan di eksploitasi”.
“ku
tercipta untukmu wahai manusia, rawat dan jagalah agar kamu tetap hidup”
Pemateri:
Andreas Matopai Pigai
No
Tulen: Mozes Bidabi Tebai
Moderator:
Yuliten Amoye Yobee
Yogyakarta, 09 Mei 2014
Lingkungan kita adalah Pikiran Kita
BalasHapusLingkungan kita adalah Pikiran Kita
Hapus