Sebagian
besar rakyat Amerika di tahun 2007-an percaya bahwa mereka “memiliki sistim
pelayanan kesehatan terbaik di dunia”, seperti yang dikumandangkan tokoh-tokoh
masyarakat mereka. Memang ada benarnya bagi beberapa pusat kesehatan
tertentu. Namun kebenaran yang mengganjal di sini membuktikan bahwa Negara ini
berada jauh di belakang, berbeda dengan negara-negara maju lainnya karena
mengutamakan pelayanan yang tepat dan efektif bagi kesehatan masyarakat mereka.
Pembuat film dokumenter “Sicko” bernama Michael Moore menyelidiki pelayanan kesehatan di Amerika Serikat oleh memusatkan perhatiannya kepada asuransi kesehatan dan industri pharmasi. Film ini membandingkan sistim pelayanan kesehatan di Amerika dengan pelayanan kesehatan sedunia antaranya Kanada, Inggeris, Perancis dan Kuba. Pembuatan film ini menghabiskan $9 juta dolar dan meraih laba kotor pertunjukkannya sebesar $24 juta dolar. Menurut “Sicko” bahwa 50 juta warga Amerika tidak diasuransi dan yang sisanya seringkali menjadi korban penipuan perusahaan asuransi. Moore mewawancarai mereka yang mengharapkan
bantuan asuransi tersebut namun terbukti diabaikan. Para mantan pegawai perusahaan asuransi sendiri menjelaskan bahwa inisiatif pemangkasan biaya asuransi dibuat sedemikian rupa agar perusahaannya bisa mendapatkan keuntungan. Ketika Moore membandingkan pelayanan kesehatan yang dijalankan pemerintah Perancis, Inggeris, Kanada dan Kuba dan pada saat yang sama juga mendapati kegagalan dari sistim asuransi Negara AS.
Dalam “Weekly Top” tanggal 7 Februari 2011 tercatat 10 negara tersehat di dunia secara berurutan yaitu : Jepang, Swedia, Iceland, Swis, Jerman, Perancis, Italia, Denmark, Austria dan Australia. Walaupun Amerika memiliki beberapa rumah sakit yang berhasil melayani pasien berpenyakit kanker dan penyakit-penyakit degenerasi lainnya, ia tidak termasuk dalam 10 besar Negara tersehat.
Kami sangat bangga dengan laporan-laporan kemajuan yang dicapai pelayanan kesehatan GMAHK di Indonesia khususnya di Wilayah Timur Indonesia. Pernahkah para pakar analisis kesehatan Advent mengadakan penelitian mengenai peringkat rumah sakit kita dibanding rumah sakit swasta lainnya dan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia? Kita jangan dulu berpuas diri dengan apa yang telah dicapai tetapi lebih banyak membenahi apa yang masih,kurang.
Menjalankan sebuah rumah sakit adalah bisnis dan berbisnis berarti siap menghadapi berbagai masaalah. Masaalah harus ditangani dengan pengertian bagaimana, mengapa dan di mana terletak masaalahnya. Itu bagaikan seseorang yang menderita sakit di lutut. Ia temui orthopedist (ahli penyakit tulang). Dokter atau orthopedist ini akan menanyakan beberapa pertanyaan antara lain, bagaimana lukanya terjadi, tingkat rasa sakitnya, dan apakah terasa panas, sakit menusuk, atau lainnya. Kemudian orthopedist ini akan memegang kaki si penderita, menekuk lututnya, menarik dan seterusnya meraba bagian yang sakit dan membetulkan posisi lutut. Ia juga dapat meneruskan pemeriksaan melalui x-ray dan/atau MRI. Hanya setelah melalui berbagai pemeriksaan ini barulah orthopedist mengerti akan masaalah penyakit lutut si pasien. Kemudian setelah itu ia menentukan diagnosa dan membuat resep serta jenis pengobatan.
Sistim Pelayanan Kesehatan didedikasikan untuk mengumpul informasi yang prosesnya sama seperti seorang dokter atau ahli tulang/bedah mendapatkan data-data dan mendiagnosa serta mengobati penyakit. Tapi penanganan masaalah Pelayanan Kesehatan berbeda dengan dokter, karena diagnosa atau penentuan masaalah diterima dari penderita dan/atau masyarakat luas. Para ahli penanganan masaalah pelayanan kesehatan mengumpulkan data dan informasi untuk diteliti. Untuk masaalah pelayanan kesehatan GMAHK di wilayah Indonesia Timur, (umpamanya rumah sakit atau klinik) masaalah dan kekurangan yang ada sering terbaca dan terdeteksi oleh Anggota GMAHK di wilayah ini. Dan jika ada usulan perbaikan, maka Board atau anggota komite Pelayanan Kesehatan bahkan para dokter, perawat dan pegawai jangan menganggap itu sebagai suatu kritikan. Maksud baik anggota dan jemaat ini adalah untuk mempertahankan nama baik organisasi gereja yang mengelola pelayanan kesehatan tersebut sehingga semua turut bangga atas prestasi yang dicapai. Jangan hanya berteori tetapi bekerjasama untuk mengatasi masaalah yang ada dan menikmati kemajuan pesat. Seluruh anggota sepatutnya turut berpartisipasi dengan (1) membagikan pengalaman mereka dalam menangani sistim Pelayanan Kesehatan dewasa ini dan (2) menggunakan informasi yang telah diperoleh mengenai bagaimana dan di mana terdapat kegagalan sistim ini dan (3) turut serta menyumbang saran dan usulan dalam mendiagnosa dan memperbaikinya.
Mutu pelayanan di beberapa bidang berikut ini perlu diperhatikan:
1. Hidup sehat patut dipraktekkan oleh para medis di rumah sakit Advent bersama pengerja dan anggota kita. Kalau di Amerika mereka ahli soal “Stop Smoking” tetapi kalah dalam mengontrol kegemukan. Walaupun demikian pada umumnya warga Amerika sudah sadar sehat. Setiap tahun mereka habiskan $70 juta dolar hanya untuk Vitamin dan $25 juta untuk menjadi anggota perkumpulan hidup sehat.
2. Sama-ratakan pelayanan kepada mereka yang kaya dan yang miskin, teristimewa di bagian gawat darurat baik siang maupun malam.
3. Memanfaatkan jasa asuransi sedapat mungkin melalui promosi dan pengetahuan berasuransi.
4. Persiapkan berbagai jasa pelayanan khusus bagi penderita oleh penanganan darurat di waktu malam, khusus di malam minggu dan akhir pekan.
5. Tingkatkan penanganan pasien yang menderita penyakit degenerative (kanker, jantung, ginjal, diabetes, dll), penyakit khronis dan penyakit-penyakit yang memerlukan pengobatan yang lama dan serius. Pasien yang sudah berbulan-bulan seringkali kurang diperhatikan (seumpamanya dalam proses: tes darah, Pap smear dan mammogram untuk mendeteksi kanker, keselamatan pasien yang menggunakan kursi roda, dll) karena kurangnya koordinasi antar departemen.
6. Mengikuti dengan cermat ratio kelangsungan hidup (survival) dari pasien kanker payudara, kanker leher rahim, leukemia pada anak-anak, transplantasi ginjal, dan kanker jenis lainnya bersama penyakit saluran pernapasan, (bronchitis, asthma, emphysema, dll). Karena walaupun pengobatan telah mantap, faktor kwalitas pelayanan para medic memegang peranan penting.
7. Kepuasan pasien. Baru-baru ini diadakan poll di Eropa dan Amerika Utara dengan hasil 40% warga Amerika merasa puas dengan sistim pelayanan kesehatan mereka sehingga Amerika menduduki peringkat ke 14 dari 17 negara di mana poll ini diadakan. Ini disebabkan karena biaya yang tinggi dikeluarkan oleh warga Amerika dalam pengobatan tidak sebanding dengan pelayanan penuh perhatian dan kasih yang diharapkan.
8. Dewasa ini penggunaan informasi tehknologi melalui computer dan peralatan canggih lainnya sungguh hebat. Namun perlu diperhatikan bahwa seringkali istilah “high tech” telah menggantikan peranan “high touch” dari dokter dan perawat yang merupakan kebutuhan utama pasien. Banyak kali pasien merasakan ketidakpuasan melalui penanganan dokter karena pertanyaan-pertanyaan mereka tidak dijawab dengan instruksi yang jelas dan dokter ketika memeriksa pasien dengan cepat berpindah dari seorang pasien ke pasien lainnya. Penemuan alat-alat modern telah menggantikan peran langsung antar para medik dan pasien.
Banyak kali kita cenderung berpikir bahwa sistim pelayanan kesehatan kitalah yang terbaik. Tetapi apakah memang demikian. Kita semua bertanggungjawab untuk memberi jawaban pasti terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur tercinta. Tuhan Yang Maha Pengasih kiranya memberikan keberhasilan untuk melayani sesama dengan kasih yang berasal daripadaNya.
Pembuat film dokumenter “Sicko” bernama Michael Moore menyelidiki pelayanan kesehatan di Amerika Serikat oleh memusatkan perhatiannya kepada asuransi kesehatan dan industri pharmasi. Film ini membandingkan sistim pelayanan kesehatan di Amerika dengan pelayanan kesehatan sedunia antaranya Kanada, Inggeris, Perancis dan Kuba. Pembuatan film ini menghabiskan $9 juta dolar dan meraih laba kotor pertunjukkannya sebesar $24 juta dolar. Menurut “Sicko” bahwa 50 juta warga Amerika tidak diasuransi dan yang sisanya seringkali menjadi korban penipuan perusahaan asuransi. Moore mewawancarai mereka yang mengharapkan
bantuan asuransi tersebut namun terbukti diabaikan. Para mantan pegawai perusahaan asuransi sendiri menjelaskan bahwa inisiatif pemangkasan biaya asuransi dibuat sedemikian rupa agar perusahaannya bisa mendapatkan keuntungan. Ketika Moore membandingkan pelayanan kesehatan yang dijalankan pemerintah Perancis, Inggeris, Kanada dan Kuba dan pada saat yang sama juga mendapati kegagalan dari sistim asuransi Negara AS.
Dalam “Weekly Top” tanggal 7 Februari 2011 tercatat 10 negara tersehat di dunia secara berurutan yaitu : Jepang, Swedia, Iceland, Swis, Jerman, Perancis, Italia, Denmark, Austria dan Australia. Walaupun Amerika memiliki beberapa rumah sakit yang berhasil melayani pasien berpenyakit kanker dan penyakit-penyakit degenerasi lainnya, ia tidak termasuk dalam 10 besar Negara tersehat.
Kami sangat bangga dengan laporan-laporan kemajuan yang dicapai pelayanan kesehatan GMAHK di Indonesia khususnya di Wilayah Timur Indonesia. Pernahkah para pakar analisis kesehatan Advent mengadakan penelitian mengenai peringkat rumah sakit kita dibanding rumah sakit swasta lainnya dan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia? Kita jangan dulu berpuas diri dengan apa yang telah dicapai tetapi lebih banyak membenahi apa yang masih,kurang.
Menjalankan sebuah rumah sakit adalah bisnis dan berbisnis berarti siap menghadapi berbagai masaalah. Masaalah harus ditangani dengan pengertian bagaimana, mengapa dan di mana terletak masaalahnya. Itu bagaikan seseorang yang menderita sakit di lutut. Ia temui orthopedist (ahli penyakit tulang). Dokter atau orthopedist ini akan menanyakan beberapa pertanyaan antara lain, bagaimana lukanya terjadi, tingkat rasa sakitnya, dan apakah terasa panas, sakit menusuk, atau lainnya. Kemudian orthopedist ini akan memegang kaki si penderita, menekuk lututnya, menarik dan seterusnya meraba bagian yang sakit dan membetulkan posisi lutut. Ia juga dapat meneruskan pemeriksaan melalui x-ray dan/atau MRI. Hanya setelah melalui berbagai pemeriksaan ini barulah orthopedist mengerti akan masaalah penyakit lutut si pasien. Kemudian setelah itu ia menentukan diagnosa dan membuat resep serta jenis pengobatan.
Sistim Pelayanan Kesehatan didedikasikan untuk mengumpul informasi yang prosesnya sama seperti seorang dokter atau ahli tulang/bedah mendapatkan data-data dan mendiagnosa serta mengobati penyakit. Tapi penanganan masaalah Pelayanan Kesehatan berbeda dengan dokter, karena diagnosa atau penentuan masaalah diterima dari penderita dan/atau masyarakat luas. Para ahli penanganan masaalah pelayanan kesehatan mengumpulkan data dan informasi untuk diteliti. Untuk masaalah pelayanan kesehatan GMAHK di wilayah Indonesia Timur, (umpamanya rumah sakit atau klinik) masaalah dan kekurangan yang ada sering terbaca dan terdeteksi oleh Anggota GMAHK di wilayah ini. Dan jika ada usulan perbaikan, maka Board atau anggota komite Pelayanan Kesehatan bahkan para dokter, perawat dan pegawai jangan menganggap itu sebagai suatu kritikan. Maksud baik anggota dan jemaat ini adalah untuk mempertahankan nama baik organisasi gereja yang mengelola pelayanan kesehatan tersebut sehingga semua turut bangga atas prestasi yang dicapai. Jangan hanya berteori tetapi bekerjasama untuk mengatasi masaalah yang ada dan menikmati kemajuan pesat. Seluruh anggota sepatutnya turut berpartisipasi dengan (1) membagikan pengalaman mereka dalam menangani sistim Pelayanan Kesehatan dewasa ini dan (2) menggunakan informasi yang telah diperoleh mengenai bagaimana dan di mana terdapat kegagalan sistim ini dan (3) turut serta menyumbang saran dan usulan dalam mendiagnosa dan memperbaikinya.
Mutu pelayanan di beberapa bidang berikut ini perlu diperhatikan:
1. Hidup sehat patut dipraktekkan oleh para medis di rumah sakit Advent bersama pengerja dan anggota kita. Kalau di Amerika mereka ahli soal “Stop Smoking” tetapi kalah dalam mengontrol kegemukan. Walaupun demikian pada umumnya warga Amerika sudah sadar sehat. Setiap tahun mereka habiskan $70 juta dolar hanya untuk Vitamin dan $25 juta untuk menjadi anggota perkumpulan hidup sehat.
2. Sama-ratakan pelayanan kepada mereka yang kaya dan yang miskin, teristimewa di bagian gawat darurat baik siang maupun malam.
3. Memanfaatkan jasa asuransi sedapat mungkin melalui promosi dan pengetahuan berasuransi.
4. Persiapkan berbagai jasa pelayanan khusus bagi penderita oleh penanganan darurat di waktu malam, khusus di malam minggu dan akhir pekan.
5. Tingkatkan penanganan pasien yang menderita penyakit degenerative (kanker, jantung, ginjal, diabetes, dll), penyakit khronis dan penyakit-penyakit yang memerlukan pengobatan yang lama dan serius. Pasien yang sudah berbulan-bulan seringkali kurang diperhatikan (seumpamanya dalam proses: tes darah, Pap smear dan mammogram untuk mendeteksi kanker, keselamatan pasien yang menggunakan kursi roda, dll) karena kurangnya koordinasi antar departemen.
6. Mengikuti dengan cermat ratio kelangsungan hidup (survival) dari pasien kanker payudara, kanker leher rahim, leukemia pada anak-anak, transplantasi ginjal, dan kanker jenis lainnya bersama penyakit saluran pernapasan, (bronchitis, asthma, emphysema, dll). Karena walaupun pengobatan telah mantap, faktor kwalitas pelayanan para medic memegang peranan penting.
7. Kepuasan pasien. Baru-baru ini diadakan poll di Eropa dan Amerika Utara dengan hasil 40% warga Amerika merasa puas dengan sistim pelayanan kesehatan mereka sehingga Amerika menduduki peringkat ke 14 dari 17 negara di mana poll ini diadakan. Ini disebabkan karena biaya yang tinggi dikeluarkan oleh warga Amerika dalam pengobatan tidak sebanding dengan pelayanan penuh perhatian dan kasih yang diharapkan.
8. Dewasa ini penggunaan informasi tehknologi melalui computer dan peralatan canggih lainnya sungguh hebat. Namun perlu diperhatikan bahwa seringkali istilah “high tech” telah menggantikan peranan “high touch” dari dokter dan perawat yang merupakan kebutuhan utama pasien. Banyak kali pasien merasakan ketidakpuasan melalui penanganan dokter karena pertanyaan-pertanyaan mereka tidak dijawab dengan instruksi yang jelas dan dokter ketika memeriksa pasien dengan cepat berpindah dari seorang pasien ke pasien lainnya. Penemuan alat-alat modern telah menggantikan peran langsung antar para medik dan pasien.
Banyak kali kita cenderung berpikir bahwa sistim pelayanan kesehatan kitalah yang terbaik. Tetapi apakah memang demikian. Kita semua bertanggungjawab untuk memberi jawaban pasti terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur tercinta. Tuhan Yang Maha Pengasih kiranya memberikan keberhasilan untuk melayani sesama dengan kasih yang berasal daripadaNya.
7 Negara Perawatan Kesehatan Terbaik Di Dunia
7 Negara Perawatan
Kesehatan Terbaik Di Dunia – Daftar ini mengevaluasi 7
negara dengan sistem perawatan kesehatan terbaik di dunia. Kriterianya
didasarkan pada angka kematian, tingkat harapan hidup dan juga kemudahan
aksesibilitas kesehatan
1. Swiss
1. Swiss
Menurut majalah Forbes, 99,5% Warga Swiss memiliki
asuransi kesehatan .
Hampir Semua orang mampu membeli asuransi dan melakukannya. Bagi mereka yang
tidak dapat mengakses asuransi kesehatan swasta, pemerintah mensubsidi mereka. Ini
mencegah semua individu menghabiskan lebih dari 10% pendapatan mereka pada
perawatan kesehatan Hampir
setiap orang harus memiliki persyaratan minimal untuk perawatan kesehatan.Dan
hal ini sangat ditunjang dengan kebijakan pemerintahnya. sebuah studi Harvard
mengidentifikasi bahwa pemerintah Swiss menghabiskan 11,4% dari Produk Domestik
Bruto mereka pada Masalah kesehatan. Ini adalah jumlah yang lumayan tinggi
mengingat besarnya PDB negara Swiss dibagi dengan jumlah penduduknya
2. Prancis
Pada tahun 2000, WHO memberikan peringkat pertama pada
Perancis dalam hal memberikan perawatan kesehatan yang terbaik secara
keseluruhan kepada warga negaranya. Warga negara Prancis menikmati perawatan
kesehatan universal yang didanai oleh pemerintah melalui pajak
penghasilan.
Sekitar 75% dari biaya kesehatan ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, ada fasilitas perawatan swasta yang memungkinkan warga untuk menerima prosedur bedah dengan biaya tambahan. Fasilitas ini adalah opsional dan dimaksudkan untuk mereka yang memiliki uang.
Harga yang ditetapkan oleh dokter swasta sudah ditetapkan pemerintah. Secara keseluruhan ada 3,37 dokter per 1000 orang.
3. Italia
Italia memiliki salah satu sistem kesehatan
publik-diprivatisasi terbaik . Berdasarkan tingkat harapan hidup dan angka
kematian bayi, negara ini cukup sehat. Rata -rata Pria dan wanita Perancis
hidup sampai sekitar 80 tahun . Asuransi perawatan kesehatan adalah wajib di
Italia.
Pengusaha diminta untuk membayar asuransi kesehatan bagi karyawannya. Jika seseorang tidak dapat mengakses perawatan kesehatan diprivatisasi, mereka dapat mengajukan permohonan rencana pengelolaan kesehatan oleh negara .Semua perawatan kesehatan, termasuk obat-obatan, rawat jalan dan perawatan gigi, disubsidi.
Pengusaha diminta untuk membayar asuransi kesehatan bagi karyawannya. Jika seseorang tidak dapat mengakses perawatan kesehatan diprivatisasi, mereka dapat mengajukan permohonan rencana pengelolaan kesehatan oleh negara .Semua perawatan kesehatan, termasuk obat-obatan, rawat jalan dan perawatan gigi, disubsidi.
4. Swedia
Semua penduduk di Swedia memiliki akses yang sama ke
perawatan kesehatan. Sistem ini didanai pembayar pajak dan
terdesentralisasi.Mengingat bahwa Swedia memiliki salah satu sistem perawatan
kesehatan terbaik, harapan hidup naik hingga 79 tahun untuk pria dan 83 tahun
untuk wanita pada 2008. Tanggung jawab untuk sistem perawatan kesehatan
terletak pada pemerintah federal, dewan daerah dan pemerintah kota. Yang cukup
menarik, jika Anda tidak mampu bekerja dan tinggal di Swedia, majikan membayar
upah Anda sampai 14 hari.
5. Taiwan
Taiwan adalah salah satu dari beberapa negara Asia
yang memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terbaik. Pada tahun 1995,
itu diimplementasikan perawatan kesehatan universal. Semua warga negara yang
dilindungi oleh asuransi, dibayarkan oleh pemerintah. Negara itu mampu
memangkas biaya sementara masih meliputi 40% dari populasi ketika pertama kali
memperkenalkan reformasi. Mereka juga menerapkan Smart Card, yang mensyaratkan
semua informasi tentang sejarah medis
pasien. Ini memperingan pekerjaan administratif.
6. Jerman
6. Jerman
Jerman memiliki sistem perawatan kesehatan universal
tertua di dunia, sejak
1883 di era Bismarck .
Awalnya menerapkan kepada keluarga berpenghasilan rendah dan karyawan tertentu, sekarang ditawarkan kepada hampir semua penduduk. PNS dan mereka yang bekerja sendiri dan mendapatkan lebih dari 3000 euro dikecualikan dari cakupan. Mereka masih dapat memanfaatkan asuransi kesehatan swasta untuk menerima manfaat mereka. Pada tahun 2004 JErman menempati peringkat # 30 dalam tingkat harapan hidup.
Awalnya menerapkan kepada keluarga berpenghasilan rendah dan karyawan tertentu, sekarang ditawarkan kepada hampir semua penduduk. PNS dan mereka yang bekerja sendiri dan mendapatkan lebih dari 3000 euro dikecualikan dari cakupan. Mereka masih dapat memanfaatkan asuransi kesehatan swasta untuk menerima manfaat mereka. Pada tahun 2004 JErman menempati peringkat # 30 dalam tingkat harapan hidup.
7. Norwegia
Semua orang yang tinggal di Norwegia yang dicakup oleh
sistem perawatan kesehatan yang didanai oleh uang pembayar pajak. Penduduk
Norwegia juga dapat membeli asuransi swasta.Ada daftar dokter pemerintah yang
bisa dipilih oleh penduduk Norwegia .GP bertindak sebagai titik akses ke
spesialis yang dicakup oleh sistem Kesehatan.
Seperti di negara lain, ada kelemahan. Waktu tunggu yang lebih lama di rumah sakit dan pusat2 kesehatan.
Seperti di negara lain, ada kelemahan. Waktu tunggu yang lebih lama di rumah sakit dan pusat2 kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar