JAYAPURA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Papua meminta negara menjamin keselamatan aktivis Papua Merdeka
atau kelompok separatis yang berbeda ideologi dengan pemerintah.
Pemerintah pusat diminta menggelar dialog agar konflik yang sudah
berlangsung lama di Timur Indonesia terselesaikan.
“Ini persoalan besar. Negara wajib melindungi supaya tidak terjadi pelanggaran terus-menerus, maka wajib melakukan sebuah tindakan yang namanya dialog. Duduk bersama dan bicara bersama sama, supaya ada solusi yang diambil," ujar Ketua Bidang Hukum dan HAM DPRD Papua, Ruben Magay, di Jayapura, Selasa (16/4/2013).
Dia menuturkan, jaminan keselamatan tersebut wajib diperoleh para aktivis maupun kelompok separatis saat berada di penjara maupun yang masih terus berjuang di alam terbuka. "Kita carikan win-win solution, jangan hanya masa bodoh seperti ini. Mereka (aktivis Papua Merdeka) ini manusia, bukan binatang yang bisa ditembak mati,” tegasnya.
Ruben mengisahkan, kala Indonesia dijajah Belanda, aktivis pro-kemerdekaan tetap mendapat jaminan keselamatan selama dalam penahanan, misalnya Xanana Gusmao bahkan Presiden Indonesia, Soekarno.
DPR Papua mengklaim saat ini sejumlah aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang merupakan alat perjuangan rakyat Papua, banyak yang ditangkap bahkan dibunuh. Berdasarkan data yang dimiliknya, sepanjang 2012 ada 22 aktivis KNPB tewas tertembak. (ris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar