Arti
pendidikan kesehatan
Telah
dikemukakan diatas bahwa salah satu faktor untuk mendapatkan perilaku yang
menguntungkan kesehatan adalah melalui pendidikan kesehatan. Sebelum kita masuk
kedalam arti mengenai pendidikan kesehatan, kita terlebih dahulu harus
mengetahui arti pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah usaha yang sengaja
(terencana, terkontrol, dengan sadar dan dengan tara yang sistematis) diberikan
pada anak didik oleh pendidik agar individunya yang potensial itu lebih
berkembang terarah kepada tujuan tertentu. Jadi, didalam pengertian pendidikan
tersebut harus terdapat unsur-unsur sebagai berikut : Adanya bentuk pendidikan
itu (apakah berbentuk usaha, pertolongan, bantuan, bimbingan, pelayanan atau
pembinaan); adanya pelaku pendidikan (orang dewasa, pendidik, orang tua, pemuka
agama, pemuka masyarakat, ataupun pimpinan organisasi); adanya sasaran
pendidikan (orang yang belum dewasa, anak didik, peserta didik); adanya sifat
pelaksanaan pendidikan (dengan sadar, dengan sengaja, dengan sistematis, dengan
atau secara terencana); adanya tujuan yang ingin dicapai (manusia susila,
kedewasaan, manusia yang patriot atau warga negara yang bertanggung jawab).
Proses
pendidikan tersebut berlangsung didalam suatu lingkungan pendidikan atau tempat
dimana pendidikan itu berlangsung, biasanya dibedakan menjadi tiga yaitu tri
pusat pendidikan yaitu didalam keluarga (pendidikan informal), didalam sekolah
(pendidikan formal), dan didalam masyarakat.
Proses
pendidikan kesehatan juga mengikuti proses tersebut, dan unsur-unsurnya pun sama.
Yang bertindak selaku pendidik kesehatan disini adalah semua petugas kesehatan
dan siapa saja yang berusaha untuk mempengaruhi individu atau masyarakat guna
meningkatkan kesehatan mereka. Karena itu individu, kelompok ataupun
masyarakat, disamping dianggap sebagai sasaran (obyek) pendidikan, juga dapat
berlaku sebagai subyek(pelaku) pendidikan kesehatan masyarakat apabila mereka
di ikutsertakan didalam usaha kesehatan masyarakat. Yang diartikan anak didik
atau sasaran pendidikan adalah masyarakat atau individu, baik yang sakit maupun
yang tidak belum sakit, baik anak-anak maupun orang dewasa. Jadi, lingkungan
pendidikan kesehatan juga mengikuti tri pusat pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan
kesehatan didalam keluarga yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab para
orangtua, dengan menitikberatkan pada penanaman kebiasaan-kebiasaan,
norma-norma, dan sikap hidup sehat.
2. Pendidikan
kesehatan didalam sekolah adalah tanggung jawab para guru sekolah. Hal inl
terwujud dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tujuan pendidikan kesehatan
disekolah, disamping melanjutkan penanaman kebiasaan dan norma-norma hidup
sehat kepada murid, juga memberikan pengetahuan kesehatan.
3. Pendidikan
kesehatan di masyarakat, yang dapat dilakukan melalui berbagai lembaga dan
organisasi masyarakat.Jadi, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep
pendidikan didalam bidang kesehatan, maka pendidikan kesehatan dapat
didefenisikan sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok
atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan (perilakunya), untuk mencapai
kesehatan secara optimal. Adapun hasil dari pendidikan kesehatan tersebut,yaitu
dalam bentuk perilaku yang menguntungkan kesehatan. Baik dalam bentuk
pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan, yang diikuti dengan adanya kesadaran
yaitu sikap yang positif terhadap kesehatan, yang akhirnya diterapkan dalam
tindakan-tindakan yang menguntungkan kesehatan.
Salah
satu pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah dengan jalan penerapan pola hidup
sehat. Pola hidup sehat ini diikuti oleh setiap individu guna meningkatkan
status kesehatannya. Yang dimaksud dengan pola hidup sehat adalah segala upaya
untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Contoh
pendidikan kesehatan
1. Memelihara kebersihan dan kesehetan
pribadi dengan baik
Hidup
sehat dimulai dari "diri sendiri". Dapat dikatakan bahwa kesehatan
yang kita miliki adalah karena "upaya" kita sendiri. Oleh sebab itu
kesehatan perorangan atau kesehatan pribadi memegang peranan penting. Kesehatan
pribadi adalah kesehatan bagian-bagian tubuh kita masing-masing yaitu meliputi
; kesehatan kulit rambut dan kuku kesehatan mata, hidung, telinga mulut dan
gigi, tangan dan kaki, memakai pakaian yang bersih serta melakukan gerak dan
istirahat. Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan.
Oleh sebab itu, memelihara kesehatan pribadi dimulai dengan memelihara
kebersihan bagian-bagian tubuh kita. Perlu diperhatikan pula masalah pengaruh sinar
matahari pada kulit kita. Diwaktu pagi hari, sinar matahari berguna untuk
kulit, yaitu mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D yang penting bagi kulit.
Tetapi berjemur atau berpanas-panasan secara berlebihan di bawah sinar matahari
yang terik tidak baik bagi kulit dan kesehatan. Dalam jangka waktu yang
panjang, sinar ultraviolet dalam sinar matahari, dapat menembus sampai lapisan
epidermis dan dapat menyebabkan kanker kulit.
2. Makan makanan sehat
Makan
merupakan kebutuhan penting, tidak saja bagi penyediaan energi untuk tubuh
kita, tetapi juga merupakan kebutuhan penting untuk kesehatan dan kelangsungan
hidup. Makanan menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan untuk berbagai proses
didalam tubuh kita. Perlu diketahui, bahwa tidak ada makanan yang mengandung
semua zat gizi secara komplit. Oleh sebab itu, kita perlu mengkonsumsi aneka
ragam makanan untuk menjamin terpenuhinya kecukupan zat-zat gizi yang kita
butuhkan, yaitu zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Disinilah perlunya
setiap orang menerapkan hidangan gizi seimbang. Hidangan gizi seimbang adalah
makanan yang mengandung zat tenaga,zat pembangun, dan zat pengatur yang
dikonsumsi seseorang dalam satu hari secara seimbang, sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi aneka ragam makanan dalam menu
kita sehari-hari. Keadaan ini nanti akan tercermin dari derajatkesehatannya,
tumbuh kembangnya (pada anak-anak) serta produktivitasnya yang optimal. Selain
itu, makanlah sesuai usia. Apabila kita sudah memasuki usia lanjut (Lebih dari
50 tahun) kita membutuhkan makanan yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, kita
perlu mengurangi lemak, gula, dan tepung atau karbohidrat. Selain sesuai usia,
makanlah sesuai kebutuhan, tidak berlebihan.Orang yang tidak bekerja keras
membutuhkan lebih sedikit makanan daripada orang yang bekerja keras. Untuk
mendapatkan berat badan yang sehat, perlu diperhatikan keseimbangan pemasukan
dan pengeluaran energi. Artinya bila kita makan terus menerus melebihi
kebutuhan tubuh kita atau tidak seimbang dengan aktivttas fisik yang klta
lakukan, maka akan terjadi kelebihan energi. Semua ke lebihan energi akan
diubah menjadi lemak sehingga kita akan mengalami kegemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar