JAYAPURA - Setelah di 
Oxford Inggris  telah diresmikan Kantor perwakilan Organisasi Papua 
Merdeka (OPM), kini giliran kantor Perwakilan OPM akan didirikan di 
Negara Tetangga Papua New Guinea (PNG) yakni di Port Moresby.  Kabar 
adanya kantor Perwakilan OPM ini diungkapkan Ketua Komisariat Diplomasi 
KNPB Pusat, Warpo Wetipo.
 Ia mengatakan bahwa pada tanggal 18 Juni 
2013 ini akan diresmikan Kantor Perwakilan OPM di Negara tetangga 
Republik Indonesia (RI), yakni Papua New Guinea (PNG), atau tepatnya di 
Port Moresby. “Jadi, pada tanggal 18 Juni mendatang akan diadakan 
peresmian terhadap Kantor Perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM), di 
Port Moresby,” kata Warpo Wetipo didampingi Assa Asso dan Ketua KNPB 
Wilayah Asmat, Donny ketika menggelar jumpa pers, di Café Prima Garden 
Abepura, Rabu lalu (5/6) sekira pukul 13.00 WIT.
   
         
   
Dengan didirikannya Kantor Perwakilan OPM, di Por Moresby 
tersebut, maka KNPB berencana melakukan demo pada 10 Juni pekan depan 
guna mendaftarkan Papua Barat bergabung dalam Melanesian Spearhead Group
 (MSG).  “Pekan depan atau tepatnya tanggal 10 Juni, kami mengadakan 
aksi demo guna meminta dukungan untuk mendaftarkan Papua Barat ke MSG 
sebagai suatu bangsa yang berdaulat asal ras Melanesia, aksi ini akan di
 mediasi oleh KNPB tapi penanggung jawabnya dari Parlemen Nasional West 
Papua (PNWP), yakni Ketua PNWP Buchtar Tabuni,” jelasnya.
Sementara 
itu, Ketua KNPB Wilayah Asmat Donnie mengatakan, aksi yang dilakukan ini
 terbuka bagi siapa saja untuk bisa mengambil bagian di dalamnya, bahkan
 dirinya menegaskan lagi bahwa ada penolakan dari aksi tersebut KNPB 
bersama PNWP akan melakukannya. “Mau dan tidak mau, kami dari KNPB di 
siapkan untuk ini,  jadi kita akan tetap lakukan ini, entah suka tidak 
suka, entah kasar atau halus bagaimanapun situasi tetap kita lakukan hal
 ini,  karena itu mandat rakyat yang dipercayakan kepada kami,” ujarnya.
Menurut
 dia, pihak KNPB sudah mengatur manajemen aksi, bahkan tidakn pernah ada
 dalam setingan mereka untuk melakukan tidankan - tidakan yang anarkis.
“Cuman
 kita harus waspada ada pihak ke tiga di lapangan itu yang harus kami 
waspada, oleh karena itu kami meminta kepada aparat tidak boleh ada yang
 bikin situasi dan lain - lain seperti yang kemarin kita lihat di 
lapangan itukan ada banyak aparat yang kejar, pukul kawan - kawan kami,”
 Pungkas Donny. (mir/don/l03) 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar