Jayapura, 6/7, (Jubi) – Persaingan di Pool E Kejuaraan
Bola Volly Indoor Piala Kapolda Papua tahun 2013 semakin seru. Pasalnya
tiga tim yang berjibaku, kecuali Tolikara yang sudah dua kali kalah dan
dipastikan angkat kopor pulang lebih awal. Ketiga tim itu masing-masing,
Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Merauke.
Dari tiga tim tersebut, raport kabupaten Kepulauan Yapen sedikit baik,
karena dari dua kali main, tidak pernah kalah, sementara Dogiyai dan
Merauke hanya sekali menang dan sekali kalah dari jatah dua kali
tanding.
Pada pertandingan penentu, Kamis, (6/6) sore di GOR Cenderawasih APO
Jayapura-Papua, tim Dogiyai secara mengejutkan mengalahkan Kabupaten
Merauke dengan skor 2-0 (26-24 : 25-19). Pertandingan yang dipimpin
wasit nasional Alfred Kamadi itu, bersaing kedua tim dalam pengumpulan
point.
Merauke yang diunggulkan untuk memenangi pertandingan itu, ternyata
dikalahkan Dogiyai. Dari aspek tinggi badan, Merauke memiliki 4 pemain
jangkung, masing-masing Bernard, Rianto, Susanto dan Herman. Akan tetapi
fakta dalam pertandingan, tinggi badan tidak menjamin untuk sebuah tim
dapat dengan mudah menang.
Alhasil Dogiyai yang tidak diunggulkan, mampu mengatasi Merauke 2-0. Di
set pertama terjadi kejar mengejar point dengan sistem rally point.
Pelatih Obed Kaize pun harus minta time out akibat melihat timnya yang
kerepotan dibuat bulan-bulanan Dogiyai yang mengandalkan spiker
andalannya, Margob. Pemain dengan nomor punggung 8 itu memiliki
kontribusi besar untuk timnya, hingga membawa kemenangan 26-24 untuk
Dogiyai.
Di set kedua penampilan Dogiyai cukup mengesankan, langsung leading 4-1.
Kondisi ini membuat Merauke minta time out. Namun tidak ada perubahan
yang signifikan. Bermain lepas dengan kolektifitas tim yang kompak,
point demi point didulang oleh Dogiyai hingga menyudahi set kedua dengan
skor 25-19.
Manajer Tim Dogiyai, Martinus Adi mengakui kesuksesan timnya karena kolektifitas tim dari manajer sampai kepada atlit.
“Kita serius, kekurangan kita adalah kekurangan kita bersama. Kelebihan
kita adalah kelebihan kita bersama,“ungkap lelaki berambut gimbal itu.
Menurut dia, kendatipun kalah dari Yapen tiga hari lalu, namun hal itu
dijadikan evaluasi yang berharga. Dia mengakui ketika kalah dari Yapen
karena faktor internal mereka.
“Pemain kita yang diganggu, tetapi kita sudah selesaikan kemarin. Hari
ini kita full tim. Kita sudah sekali kalah dari Yapen dan hari ini
menang lawan Merauke,”diplomasi Adi sembari menegaskan, hari Jumat
timnya akan kembali bermain menghadapi tim Kabupaten Tolikara.
“Kalau menang kita bisa lolos ke runner up atau pool,”bilang Martinus
Adi optimis. Sementara menginteraksi kekalahan timnya, pelatih Voly
putra Kabupaten Merauke, Obed Kaize mengakui masih ada kesempatan
melawan Yapen hari Jumat.
“Kita masih ada peluang satu kali lawan Yapen,”ungkap, Obed Kaize usai
pertandingan. Kekalahan timnya dari Dogiyai menurut Obet Kaize akibat
masalah non teknis.
“Karena di dalam tim ada yang berduka. Ada teman yang duka dalam tim.
Tetapi kami tetap akan berjuang untuk menang atas Yapen untuk memuluskan
jalan kami juara Pool,”optimis Kaize. Saat ditanya faktor tinggi badan
dari tim Merauke yang disegani oleh lawan-lawan ? Terhadap hal itu,
lagi-lagi Kaize menampik bahwa timnya baru terbentuk 3 hari.
“Tim kami baru dibentuk 3 hari. Kemudian ke Jayapura,”ujar Kaize. (Jubi/Roberth Wanggai)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !