Tampilnya Persipura di posisi terwahid tak lepas dari beberapa hal, baik faktor teknis maupun nonteknis. Secara teknis, skuat Persipura memang layak menempatkan diri di pucuk klasemen berkat kerja keras yang ditunjukkan tim asuhan Jacksen F. Tiago tersebut.
Setelah melewati 21 pertandingan, Persipura mampu menempatkan diri sebagai tim terbaik dalam urusan bertahan dan menyerang. Untuk urusan lini depan, Persipura membukukan 45 gol, sama dengan Persib yang duduk di posisi keempat klasemen. Namun, untuk urusan pertahanan Persipura adalah yang terbaik. Hanya delapan gol yang masuk ke gawang Yoo Jae Hoon atau rata-rata 0,38 gol per pertandingan.
Kebobolan Paling Sedikit, Otavio Dutra Tangguh Di Kandang Lawan
Solidnya lini belakang Persipura membuat tim yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura tersebut tak tersentuh kekalahan hingga akhir Mei 2013 ini. Dari 21 pertandingan, Boaz Salossa dkk meraih 15 kali menang dan enam kali seri. Nilai 51 yang mereka dapat berselisih sembilan poin dari pesaing terdekat, Arema dan Sriwijaya FC di posisi kedua dan ketiga dengan 42 poin.
Jika selisih keunggulan poin tersebut mampu dijaga Persipura, bukan tak mungkin tim Mutiara Hitam tersebut dapat mengunci gelar juara di pekan ke-31. Hingga saat ini Persipura masih menyisakan 13 pertandingan (enam kandang, tujuh tandang). Jika Persipura mampu menuai setidaknya 12 poin ketika tandang (empat dari tujuh pertandingan) bukan mustahil mahkota ISL akan mampir ke Jayapura untuk kali ketiga.
Pesaing Saling Bunuh Untungkan Persipura
Jika melihat track record Persipura ketika tandang bukan tak mustahil Boaz dkk dapat melakukan hal demikian. Dalam sepuluh kali pertandingan tandang, Persipura meraih enam kali menang dan empat kali seri. Tiga dari enam kemenangan tersebut didapat ketika tandang ke klub penghuni lima besar klasemen, Arema (12/5), Sriwijaya FC (12/4), dan Mitra Kukar (13/3). Ketika melawat ke kandang Persib (13/1), Persipura meraih hasil seri.
Dibandingkan pesaingnya, Persipura patut berlega hati. Sejauh ini Boaz dkk sudah menyelesaikan kewajiban tandang melawan penghuni lima besar klasemen. Bandingkan dengan pesaingnya yang harus saling 'bunuh' untuk mereduksi poin ketertinggalan mereka dari Persipura. Tak terkecuali partai big match Arema melawan Persib yang digelar Jumat, 31 Mei 2013. Yang menghasilkan kemenangan, Arema, dengan skor 1-0.
Selain faktor teknis, Persipura diuntungkan dari beberapa hal nonteknis. Misalnya dukungan sejarah dan mitos yang berpihak kepada tim Mutiara Hitam tersebut. Beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan acuan mengapa 'dewi fortuna' layak mendampingi Persipura:
- Sepanjang sejarah digulirkannya ISL (2008 hingga 2012), Persipura meraih juara di tahun dan edisi ganjil (ISL 2008/09 dan 2010/11).
- Sepanjang sejarah ISL, juara paruh musim kompetisi selalu juara di akhir musim. Musim ini Persipura meraih juara paruh musim dengan 41 poin. Juara ISL edisi sebelumnya seperti Persipura (2008/09), Arema (2009/10), Persipura (2010/11), dan Sriwijaya FC (2011/12) juga berpredikat sebagai juara paruh musim di musim yang sama.
- Sepanjang sejarah ISL dan Liga Indonesia pada umumnya, tidak ada klub yang mampu meraih juara beruntun. Musim ini Persipura berpeluang besar memperpanjang mitos dan kutukan para juara tersebut.
- Klub yang memiliki pertahanan terbaik selalu meraih juara ISL. Saat ini Persipura masih menjadi tim paling sedikit kebobolan di antara 18 kontestan ISL dengan delapan gol. Juara ISL edisi sebelumnya, seperti Persipura juara ISL 2008/09 dan 2010/11 hanya dengan kebobolan 25 dan 23 gol, serta Arema ISL 2009/10 dengan 22 gol dan Sriwijaya FC ISL 2011/12 dengan 31 gol.
- Persipura meraih mahkota juara ISL ketika di saat yang sama, bomber andalan Boaz Salossa tampil sebagai top skor kompetisi. Pada ISL edisi 2008/09 dan 2010/11, Boaz tampil sebagai top skor dengan 28 dan 22 gol (Di ISL 2009/09, Boaz meraih top skor berbagi dengan Cristian Gonzales setelah sama-sama mencetak 28 gol).
Hanya saja, kerja keras harus dilakukan oleh beberapa pesaing Persipura, seperti Arema, Sriwijaya FC, Persib maupun Mitra Kukar. Mereka dituntut untuk tampil konsisten dalam menjalani sisa kompetisi. Sikap nothing to lose dan konsentrasi penuh menjalani pertandingan demi pertandingan untuk meraih kemenangan patut diapungkan.
Di luar hal di atas, tugas yang berat sesungguhnya menanti dalam sisa laga tandang. Lewat laga tandang asa juara dipertaruhkan. Inilah saat yang tepat untuk menabung banyak poin demi mengejar ketertinggalan dengan pemuncak klasemen. Terjengkang sesaat maka sama saja memperpendek nafas sendiri dalam upaya perebutan mahkota juara liga. (gk-48)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !