SAPA (BAGHDAD) - Umat Katolik Irak memenuhi Gereja merayakan Paskah
pada Minggu 31 Maret. Mereka berdoa merayakan Paskah dengan diiringi
pengamanan ketat dari pihak pasukan Irak.
Paskah kali ini adalah yang pertama sejak Paus Fransiskus terpilih
menggantikan Paus Emeritus Benediktus ke XVI yang memutuskan mundur pada
28 Februari lalu. Umat Katolik di Irak pun berharap agar Paus
Fransiskus bisa membantu memperkuat komunitas kecil warga Katolik di
negeri yang hancur akibat perang tersebut.
Di Gereja Santo Joseph Chaledan di Baghdah, sekira 200 umat Katolik
menghadiri Misa Paskah yang dipimpin oleh Pendeta Saad Sirop.
"Kami berdosa untuk kasih dan perdamaian bisa tersebar ke seluruh
dunia. Kami berharap Paus Fransiskus akan membantu umat Katolik di
Irak," ujar seorang warga Fatin Yousef, seperti dikutip The Washington
Post, Senin (1/4).
Diperkirakan ada sekira 400 ribu hingga 600 ribu umat Kristen di
Irak. Sebagian besar dari mereka adalah umat gereja kuni yang terletak
di sebelah timur Irak. Tetapi belum diketahui jumlah pasti umat Kristen
di Irak, mengingat tidak adanya sensus terbaru yang dilakukan.
Sekira dua pertiga warga Kristen Irak adalah umat Katolik dari Gereja
Chaldean dan Gereja Katolik Assuriah. Para penganut Katolik itu,
membacakan doa dengan bahasa Aramaic, yang dipercaya sebagai bahasa yang
digunakan oleh Yesus Kristus.
Sejak invasi Amerika Serikat (AS) di Irak, warga Kristen setempat
kerap diserang oleh kelompok militan. Ratusan ribu dari mereka
meninggalkan Irak, demi mendapatkan tempat yang lebih aman.
Home »
Serba-Serbi
» Umat Katolik Irak Rayakan Paskah dengan Keamanan Ketat
Umat Katolik Irak Rayakan Paskah dengan Keamanan Ketat
Written By Unknown on Senin, 03 Juni 2013 | 06.39
Label:
Serba-Serbi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !