Pages

Sabtu, 02 November 2013

Referendum Pemerintah Skotlandia 2014




Pemerintah Skotlandia berencana menyelenggarakan referendum di daerah pemilihan Skotlandia tentang kemerdekaan dari Britania Raya pada hari Kamis, 18 September 2014, setelah sebuah perjanjian disepakati oleh Pemerintah Skotlandia dan Pemerintah Britania Raya. Referendum Bill (Undang-Undang Referendum) yang menjabarkan persyaratan untuk referendum ini diajukan pada tanggal 21 Maret 2013. Pertanyaan yang akan diajukan dalam referendum ini adalah "Apakah Skotlanida harus menjadi negara yang merdeka?"

Setelah gagal mendapatkan dukungan dari partai-partai lain di Parlemen Skotlandia periode 2007–11, Scottish National Party (SNP) kembali mengusulkan referendum kemerdekaan dan memenangkan suara mayoritas di pemilu Skotlandia 2011.
Tanggal 10 Januari 2012, pemerintah Skotlandia mengumumkan akan mengadakan referendum pada musim gugur 2014. Perjanjian Edinburgh ditandatangani tanggal 15 Oktober 2012 oleh Perdana Menteri Britania RayaDavid Cameron dan Perdana Menteri Skotlandia Alex Salmond. Perjanjian ini berisi kerangka kerja hukum untuk penyelenggaraan referendum. Masalah-masalah utama yang diangkat dalam referendum ini adalah kekuatan ekonomi Skotlandia, kelanjutan hubungan dengan Britania Raya, dan keanggotaan di beberapa organisasi supranasional, termasuk Uni Eropa dan NATO.

Pemerintah Skotlandia mengumumkan pada 21 Maret 2013 bahwa referendum akan diadakan tanggal 18 September 2014. Sejumlah berita menduga musim gugur 2014 dipilih oleh pemerintah karena dekat dengan ulang tahun Pertempuran Bannockburn ke-700 (meski ulang tahunnya jatuh pada bulan Juni), namun klaim tersebut dibantah oleh Alex Salmond. Berita lainnya juga menduga musim gugur 2014 dipilih karena Skotlandia akan menjadi tuan rumah 2014 Commonwealth Games dan 2014 Ryder Cup sekitar bulan-bulan tersebut.
Menurut 2010 Draft Bill, orang-orang berikut berhak memberi suara dalam referendum:

Warga negara Britania Raya yang menetap di Skotlandia;

warga 53 negara Persemakmuran lainnya yang menetap di Skotlandia;

warga 27 negara Uni Eropa lainnya yang menetap di Skotlandia;

anggota House of Lords yang menetap di Skotlandia;

personel Service/Crown yang berdinas di Britania Raya atau luar negeri untuk Angkatan Bersenjata atau Pemerintah Kerajaan yang terdaftar untuk memberi suara di Skotlandia.


Pemerintah Skotlandia berencana mengurangi usia pemilih referendum dari 18 ke 16 tahun sesuai kebijakan SNP yang akan mengurangi usia pemilih untuk semua pemilu di Skotlandia. 16 merupakan usia kapasitas hukum di Skotlandia sejak pengesahan Age of Legal Capacity (Scotland) Act 1991. Pasca Perjanjian Edinburgh antara pemerintah Skotlandia dan Britania Raya, tampaknya remaja berusia 16 dan 17 tahun akan dibolehkan memberi suara dalam referendum. Undang-undang perpanjangan rentang usia sampai 16 dan 17 tahun secara resmi diajukan oleh Parlemen Skotlandia pada bulan Maret 2013.

Bulan Januari 2012, anggota Parlemen Skotlandia dari Partai Buruh Elaine Murray memimpin perdebatan seputar perluasan cakupan pemilih hingga warga Skot yang tinggal di luar Skotlandia, termasuk sekitar 800.000 orang Skot yang tersebar di seluruh Britania Raya. Rencana ini ditentang oleh pemerintah Skotlandia yang berpendapat hal tersebut akan menambah rumit referendum dan mengutip pernyataan Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa sebuah referendum yang didasarkan pada kriteria alih-alih tempat tinggal akan diragukan oleh negara-negara lain. Di House of Lords, Baroness Symons berpendapat bahwa seluruh Britania Raya harus diizinkan memberi suara mengenai kemerdekaan Skotlandia, karena dampaknya akan dirasakan oleh seluruh negeri. Argumen ini ditolak oleh pemerintah Britania Raya. Lord Wallace memaparkan fakta bahwa sejak 1973 hanya 2 dari 11 referendum yang diselenggarakan di seluruh Britania Raya.

===================================================================




Tidak ada komentar:

Posting Komentar