Nama saya Mozes Tebai, biasa dipanggil Amoye Bidabi atau mote, saya lahir pada tanggal 26 Agustus 1986 di Papua Tokapo Kebo. Masa kecil saya tidak jauh beda dengan anak – anak kecil lainnya, artinya normal, tidak lain dari yang lain puji Tuhan.
Pada masa saya masih bayi, saya di
asuh oleh ibu saya, beliau sangat sayang pada saya karena saya anak laki yang
lucu. Beranjak pada umur 2 – 3 tahun saya baru bisa berbicara, dan yang
lucunya pada saat saya baru bisa ngomong saya selalu memanggil ayah dan
ibuku dengan diawali kata “Papa, Mama”, jadi papa, ayah atau sang ibu, saya
sendiri juga tidak tahu apa sebabnya, mungkin karena dengar dari orang-orang
ngomong atau gimana, saya juga tidak tahu sampai sekarang.
Setelah saya berumur 6 tahun, saya
masuk sekolah TK (Tama Kanak – kanak santa theresia kecil moaneman) namun tidak
sampai tamat, waktu TK saya sangat pendiam dan selalu mengalah, dan waktu
TK saya sangat senang dengan pelajaran menggambar dan berhitung. Pada masa –
masa TK saya sudah mandiri, artinya berangkat dari rumah ke TK sendiri tanpa
diantar orang tua atau kanak sepupu seperti anak – anak lainnya, saya tidak pernah
menangis seperti teman – teman yang lainnya.
Setelah melewati masa – masa TK,
saya lanjut ke SD (Sekolah Dasar yppk santo yosep mauwa) pada umur 7 tahun,
waktu itu saya sudah bisa membaca, jadi pada saat pelajaran membaca, saya tidak
pernah disuruh maju kedepan kelas untuk membaca seperti teman – teman
yang lainnya, dan itu membuat saya salah sangka pada guru saya, saya mengira
kalau guru saya tidak menganggap saya, sampai akhirnya saya tidak mau sekolah
lagi di kelas I, saya berusaha besoknya masuk di kelas II, namun pelajaran di
mulai ketahuan sama guru wali dan ditanya kamu anak baru atau baru pindah dari sekolah
lain, karena saya tidak menjawab dan berdiam saja maka saya di pindahkan lagi
kelas I.
ketika saya berumur 10 tahun
atau pada saat kelas 4 SD, saya sering memperhatikan sepupu saya yang sedang membuat
adonan kue, saya selalu memperhatikan dan selalu bertanya apa nama alat dan
bumbunya yang sedang dipakainya,,apa fungsinya,, hingga saya merasa sangat
ingin untuk mencoba membuat adonan dan membuat roti bakar dan akhirnya saya
diajarkan oleh sepupu saya pada kelas II SMP yppk St.Fransiskus Asisi Moanemani
untuk memasak kue dan roti bakar sampai saya bisa melakukannya sendiri terima
kasih kakak perempuan Paskalina Amadi Tebai. Semenjak ibu saya meninggal dunia saya
sudah diasuh oleh kakak sepupu yakni Paskalina Amadi Tebai di keluarga be Paskalina
Amadi Tebai dikeluarga besar alm bapak Willem Yobee.
pada saat saya kelas 3 SMP saya
mulai tertarik dengan pelihara babi dan memcari kayu bakar menjadi tugas dan
tanggungjawab saya, karena sering melihat sepupu dan kakak kandung saya
melakukan kegiatan itu, kebetulan sepupu dan kakak-kakak saya juga kuat kerja
atau cepat kaki ringan tanganlah istilahnya, saya pun banyak mencoba melakukan
hal demikian sehingga menjadi bisa.
Pada saat kelas 3 SMP saya
agak bingung untuk melanjutkan ke sekolah mana yang seharusnya saya pilih, saya
ingin beda dari yang lainnya, akhirnya saya memutuskan untuk sekolah SMA yang
berbasis yayasan katholik diluar dari moanemani yakni ke Timika, disini saya
sangat banyak mendapatkan pelajaran dan pendidikan, terutama pendidikan tentang
kehidupan yang belum tentu dirasakan oleh anak SMA lainnya, karena disini
kehidupan bersama orang-orang luar dari Moanemani, Mapia dan Paniai yang serba
harus mandiri, dan jauh dari orang tua, dan ini membuat saya lebih dewasa,
kekompakan dan solidaritas sangat erat pada kehidupan dirantauan bersama
teman-teman se-SMA, karena susah senang kami selalu bersama. Itulah yang saya
rasakan selama 3 tahun. Setelah dipenghujung masa SMA saya ingin sekali kuliah
dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, karena itu merupakan hobby saya, selain
itu juga saya ingin menjadi seorang pendiri museum biologi di daerah. Tetapi
disamping itu juga saya ingin kuliah dengan jurusan teknik informatika, karena
saya karena ingin menjadi programer. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil
jurusan Ekonomi Akuntansi, dan orang tua atau yang menjadi motivator saya
sangat setuju dengan keputusan saya, karena orang yang mengmotivasi saya lebih
menyarankan saya untuk mengambil jurusan Ekonomi Akuntansi, walaupun orang tua
saya tidak menuntut harus mengambil jurusan itu, artinya orang tua/motivator, saya
memberi kebebasan pada saya. Sebenarnya saya juga ingin sekolah MIPA, tetapi saya
memilih akuntansi juga adalah kemauan saya sendiri.
Pada akhirnya pun saya kuliah di Universitas
Teknologi Yogyakarta dengan jurusan ekonomi akuntansi dengan biaya sendiri.
Mungkin hanya itu kisah singkat
hidup saya dari kecil hingga saat ini. Jika ada yang ingin mau tanya sesuatu
berhubungan dengan cerpen ini silahkan kunjungi. http://dogimauw.blogspot.com/
By:Amoye Bidabi
Yogyakarta, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar