SENTANI, KOMPAS.com — Pemerintah
Kabupaten Jayapura, Papua, akan menanam kembali 600 pohon sagu di
sepanjang lokasi pelebaran jalan di Distrik Sentani Timur.
"Pelebaran
ruas Jalan Sentani-Waena menjadi dua jalur yang saat ini sudah
dilakukan ternyata telah banyak menebang pohon sagu milik masyarakat di
daerah Distrik Sentani Timur," ujar Bupati Jayapura Mathius Awoitauw di
Sentani, Senin (3/6/2013).
Ia menjelaskan, penanaman kembali tepi
ruas jalan tersebut dengan pohon sagu sebagai kebutuhan penting karena
saat pengembangan jalan tersebut menjadi dua jalur, sejumlah pohon
terpaksa ditebang. Penanaman pohon itu, katanya, juga terkait dengan
pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS).
"Kami akan mencoba
mengarahkan masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing,
termasuk pohon sagu sehingga ada penghijauan yang terjadi di Distrik
Sentani Timur," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan merevisi
peraturan daerah (perda) tentang pohon sagu yang pernah disahkan bersama
dewan. Ia menjelaskan, penanaman 600 pohon sagu akan melibatkan
masyarakat adat dalam rangka Hari Lingkungan Hidup dengan lokasi dari
Kampung Nolokla hingga batas kota.
"Perda ini perlu kami revisi
kembali dan akan disosialisasikan kepada semua pihak sehingga bisa
menghargai serta taat kepada kawasan yang harus dijaga dalam rangka
pengembangan hutan sagu," katanya.
Mathius menjelaskan, perda itu
tidak diberlakukan secara konsisten pada waktu sebelumnya, terbukti
banyak pohon sagu yang ditebang. Oleh karena itu, katanya, saat
peringatan Hari Lingkungan Hidup, pihaknya akan mencoba menyuarakan agar
semua pihak bersama-sama membudidayakan hutan sagu untuk masa depan.
"Pemkab
Jayapura melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Jayapura akan
bekerja sama dengan masyarakat adat, khususnya di Distrik Sentani
Timur," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar