Pages

Sabtu, 19 April 2014

Diskusi: KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP

                


Konservasi lingkungan hidup adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Menurut Undang Undang No. 4 Tahun 1982, konservasi Sumber Daya Alam adalah pengelola  sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.
Keanekaragaman lingkungan hidup sudah rusak merajalela dan harus segera ditanggulangi, dengan adanya diskusi ini diharapkan dengan konservasi lingkungan hidup, khususnya lingkungan sekitar kita akan lebih baik dari sebelumnya di kabupaten Dogiyai yang kita cintai.
Manfaat konservasi lingkungan hidup adalah sebagai wadah kehidupan berbagai habitat memproduksi udara, menyimpan cadangan air dan menahan cadangan air, udara juga menahan tumbuhan dan hewan aslinya.
Ada tiga Komponen pokok yang kita pertahankan atau lindungi yaitu:
1.      Manusia
Konservasi Manusia, hati-hati dengan caranya Indonesia terhadap bangsa Melanesia Papua terhadap cara Negara Indonesia untuk mengindonesiakan bangsa Melanesia, demi mengeksploitasikan kekayaan alam bangsa Papua Ras Melanesia di berbagai bidang sumber daya alam (SDA), maupun sumber daya manusia (SDM) yang terjadi selama ini.
Karena Indonesia selalu belajar seribu cara di berbagai bidang baik melalui Manusia, Lingkungan dan Hewan untuk mengindonesiakan manusia atau bangsa Papua demi mengeksploitasikan kekayaan alam bangsa Papua

2.      Lingkungan/ tumbuh-tumbuhan
Bercocok tanam adalah budaya meepago di meuwo dide, maka itu kita perlu konservasi tumbuhan dengan perkebunan, pertanian dengan jenis sayuran yang ada pada daerah ini seperti: nota bugii, nomo bugii, momai, digiyo napo, dade, yatuu, eto, woya kugou, yigikago, dll. Dengan menanam pepohanan di sekitar perkebunan sebagai fungsi ganda dari kehutanan di sekitar kebun dan di lingkungan dimana kita tinggal. Kuncinya generasi kita dan generasi mendatang ada kemauan untuk melestarikan hutan lindung seperti dahulu kala alami.

3.      Hewan
Kepuhanan hewan kita dapat di atasi dari kepunahan dengan melindungi alam atau lingkungan beserta hewan mempertahankannya.

 Lingkungan hidup di sekitar kita perlu konservasi di beberapa lingkungan hidup seperti:
Konservasi Daerah Aliran Sungai atau DAS
Daerah aliran sungai ini perlu penanaman kembali dengan pepohonan yang bisa menahan pengisan oleh arus sungai yang disebut dengan erosi, maka jenis penanaman pohon yang cocok dilingkungan ini adalah:Onagee,Maii, Kibii, Eimoo, Putaa, Mugoo dan Uwaa Piya.
Reboisasi pohon pada lingkungan hidup Das yang dulunya daerah keramat itu, menanam pohon sesuai dengan pepohonan dahulu atau sebelumnya ada. Agar penghuni atau penjaga tempat atau lingkungan alami pun akan berteduh karena kita membuat rumah bagi penunggu atau pelindungan segala makhluk hidup yang ada didalamnya,
Konservasi daerah pesisir laut
Daerah pesisir pantai diperlukan reklamasi pantai,  dengan membuat taman agar ada dampak positif dari niat baik kita, untuk menjaga Abrasi oleh angin laut yang mengikis tepi pantai oleh angin, maka manusia reklamasi pantai dengan tanaman bakau, mangrove, rumput laut, Tabaga dan Igee.Menanam pepohonan agar dampak dari limbah tailing dan limbah padat maupun limbah cair itu pasti sasarannya ke Sungai, Danau dan Laut, untuk itu, kita harus reboisasi agar anak cucu pun menikmati Fauna dan Flora yang ada dalam air seperti: Ikan, Udang, Bia, Keong, Kepiting, dll.
Konservasi hutan
 Di daerah ini diperlukan perhatian khusus dengan konservasi terhadap kebakaran, perusahaan yang merusak hutan, erosi atau longsor dan illegal login yang membuat hutan alami sebelumnya menjadi gundul hutan. Perlu pelestarian lingkungan hutan dengan menanami kembali atau Reboisasi pada bagian yang dibakar, tebang, longsor atau erosi dengan berbagai jenis pohon yang berjangka panjang seperti:Amoo, Digii, Bomoo,Yigii, Motai Duwogo dan Bubugi. Agar penanaman pohon jenis asli Papua pasti berujung pada kepuhan, sehingga itu mahasiswa dituntut untuk bagaimana cara untuk melestarikan agar generasi penerus bangsa Melanesia pun akan merasakan sebagai hutan Asri atau alami peninggalan leluhur mereka.
Bercocok tanam adalah budaya meepago di meuwo dide, maka itu kita perlu konservasi tumbuhan dengan perkebunan, pertanian dengan jenis sayuran yang ada pada daerah ini seperti: nota bugii, nomo bugii, momai, digiyo napo, dade, yatuu, eto, woya kugou, yigikago, dll. Dengan menanam pepohanan di sekitar perkebunan sebagai fungsi ganda dari kehutanan di sekitar kebun dan di lingkungan dimana kita tinggal. Kuncinya generasi kita dan generasi mendatang ada kemauan untuk melestarikan hutan lindung seperti dahulu kala alami.
Kepentingan Negara-negara asing dan Indonesia diatas tanah Papua, Ekonomi kolonialisme, kapitalis dan militeris merajalela diatas bumi Cenderawasih, pemilik kekayaan alam Papua yang ada berderai darah manusia diatas tanah leluhur mereka, maka hal ini berujung pada kepunahan etnis bangsa Melanesia Papua Barat, tetapi hal ini, tidak ada nilai bagi kolonialis, kapitalis dan militeris sehingga segala sisi akan dikuasai demi mencakupi kebutuhan ekonomi di Negara mereka, jadinya pemilik hak ulayat menjadi penonton setia di negeri sendiri.
Dilihat dari segi social filosofi, maka tatanan kehidupan manusia social budaya dihancurkan oleh adanya kolonialis, kapitalis dan militeris, oleh sebab pakaian orang asli telah robek atau rusak jadinya penilaian orang luar memandang kita sebagai tidak mempunyai atau tidak mengenakan penutup badan, artinya tidak mempunyai budaya, social, filosofinya sehingga banyak barang larangan yang masuk dengan bebas dengan berbagai produk. Jadi beberapa tahun kedepan Papua tidak akan menikmati sumber daya alam yang alami, tetapi dengan perjuangan generasi akan dating mereka akan menikmati dengan hasil konservasi, reboisasi dan reklamasi untuk melengkapi kebutuhan mereka karena kesalahan, kemalasan pada orang tua kita, orang terdahulu.karena mereka tidak menjalankan amanah Tuhan melindungi dan melestarikan adalah tugas kita umat manusia Papua ras Melanesia.
Kehidupan kolonialis, kapitalis, militeris dan Indonesia, manusia Papua mati itu tidak ada nilainya, yang penting bagi mereka menikmati kekayaan alam. Manusia Papua mati karena membela hak miliknya adalah pemberian Tuhan Allah itu soal biasa bagi mereka. Berawal dari itu akibatnya dari manusia, konservasi lingkungan hidup akan kena pada manusia yang tidak salah atau berdosa kini dan masa mendatang.
Conservasi Manusia, hati-hati dengan caranya Indonesia terhadap bangsa Melanesia Papua mengindonesiakan bangsa Melanesia, demi mengeksploitasikan kekayaan alam bangsa Papua Ras Melanesia di berbagai bidang sumber daya alam (SDA), maupun sumber daya manusia (SDM) yang terjadi selama ini.
PT.Freeport dengan tailingnya yang terjadi area pembuangannya menimbulkan dampak negatif sehingga banyak konservasi/kelestarian hewan,tumbuhan yang hilang, mati atau punah seperti: hewan mamalia, pasti hanyalah beberapa tahun kemudian tinggal tulang belulang yang disebut konservasi hewan.
Selain beberapa jenis konservasi yang kita lestarikan dari kerusakan dan kepunahan, ada lagi konservasi lain yang kita patut lestarikan dari lingkungan hidup kita adalah ada dua jenis ekosistem. Konservasi tipe ekosistem. Ada 2 cara konservasi ekosistem yaitu:
 Ekosistem Asli adalah konservasi lingkungan khususnya tumbuhan dan hewan di habitat aslinya.
Ekosistem baru adalah konservasi tumbuhan dan hewan yang dipindahkan dari habitat aslinya untuk kemudian dipelihara di habitat yang baru.
Dilihat dari beberapa jenis konservasi lingkungan hidup kita diatas, maka ada tujuan yang ingin dicapai  dengan diskusi ini diantaranya:
1.     Agar menjaga hubungan yang selaras antara manusia dan lingkungan
2.     Pemanfaatan lingkungan yang benar dan bijaksana
3.     Perlindungan lingkungan untuk generasi mendatang, demi anak cucu kita
4.     berkurangnya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
 “Dunia diserahkan Tuhan kepada Manusia untuk dikuasai, bukan di eksploitasi”.
“ku tercipta untukmu wahai manusia, rawat dan jagalah agar kamu tetap hidup”

Pemateri: Andreas Matopai Pigai
No Tulen: Mozes Bidabi Tebai
Moderator: Yuliten Amoye Yobee

Yogyakarta, 09 Mei 2014

2 komentar: